Namun tetap saja masih banyak industri yang membuang limbah pabriknya ke sungai, bahkan ke laut. Perlu Anda ketahui limbah industri mengandung logam berbahaya, seperti arsenik, merkuri, timbal, dan masih banyak lagi. Zat berbahaya ini tidak bisa diurai oleh organisme dekomposer yang hidup di laut.
Kelemahanmetode ini adalah memakan lahan karena limbah akan semakin tertimbun dalam kolam, ada kemungkinan kebocoran lapisan pelindung, dan ikut menguapnya senyawa B3 bersama air limbah sehingga mencemari udara. Landfill untuk limbah B3 atau Secure Landfills; Limbah B3 dapat ditimbun pada landfill, namun harus dengan pengamanan tingkat tinggi.
1 Limbah Industri makanan, umumnya limbah industri makanan adalah sejenis lemak, karbohidrat dan garam ini akan menyebabkan pencemaran air dan menimbulkan bau yang tidak sedap. 2. Limbah industri sandang, limbah ini termasuk limbah yang berbahaya apabila tidak dikelola dengan benar karena mempunyai zat kimia yang berbahaya contohnya zat
LvmuKa. Pesatnya pertumbuhan industri menimbulkan masalah baru dalam keberlangsungan lingkungan hidup. Dampak dari masalah yang dihasilkan tersebut adalah limbah industri. Limbah industri memiliki banyak jenis seperti; limbah cair, limbah padat, limbah gas, dan limbah bahan berbahaya dan beracun B3. Limbah cair industri adalah limbah dalam fase cair berupa pelarut yaitu zat kimia tambahan atau larutan yang telah tercampur dengan air dan zat- zat kimia tersebut. Limbah cair industri yang terbuang dapat mengalir langsung ke selokan, sungai, bahkan laut. Dengan demikian, limbah cair yang mengalir atau langsung dibuang dapat menyebabkan banyak kerugian. Berikut adalah kerugian pencemaran air akibat limbah industri terhadap air tanah, kali, sungai, dan laut. 1. Air tanah Air tanah berfungsi untuk memenuhi berbagai keperluan rumah tangga, seperti mandi, memasak, minum, dan mencuci. Air tanah yang tercemar dapat bermula dari limbah cair beracun yaitu; air bekas mencuci pakaian, air sisa pestisida, cairan berminyak atau bahkan cairan limbah industri yang mengandung zat kimia beracun. Limbah industri seharusnya dikelola dengan baik. Jika organisasi/perusahaan lalai, misalnya tidak melapisi penampungan limbah cair dengan bahan kedap air, maka limbah cair industri zat mengandung racun bisa merembes ke dalam tanah. Jika rembesan limbah cair terbawa oleh air hujan kemudian bermuara di sumber air tanah, maka kandungan beracun dari limbah cair tersebut bisa menjadi penyebab pencemaran air tanah yang sangat berbahaya bagi kesehatan manusia. 2. Air Kali Air kali yang bersih memiliki beberapa manfaat yaitu untuk dijadikan air minum, dijadikan sarana umum, jalur transportasi, tempat mencuci, dan sebagai irigasi. Namun, jika air kali menjadi tercemar akibat limbah industri, tentunya air kali akan kehilangan beberapa manfaatnya. 3. Air Sungai Memiliki ukuran yang lebih besar dari kali, tentunya manfaat air sungai lebih banyak jika dibandingkan dengan air kali. Salah satu manfaat yang sangat penting yang dimiliki oleh air sungai adalah sebagai sumber mata air bersih. Jika tercemar, manusia akan kehilangan satu sumber mata air bersih. 4. Air Laut Ketidakseimbangan ekosistem bawah laut, kerusakan terumbu karang, kerusakan estetika/keindahan air laut, dan ancaman kesehatan manusia adalah beberapa dampak dari pencemaran air laut akibat limbah industri. Bukan hanya manusia yang akan merasakan dampak dari pencemaran air laut, namun makhluk laut yang berada di dalamnya akan merasakan kerugian yang lebih besar. Makhluk laut seperti hewan dan tanaman laut dapat terganggu dan perlahan akan punah. Keempat hal tersebut adalah dampak dari pencemaran air akibat limbah industri. Industri sendiri merupakan suatu bidang atau kegiatan ekonomi yang berkaitan dengan pengolahan bahan baku atau pembuatan barang jadi di pabrik dengan menggunakan keterampilan dan tenaga kerja dan penggunaan alat-alat di bidang pengolahan hasil bumi, dan distribusinya sebagai kegiatan utama. Jika organisasi/perusahaan pengelola pabrik tidak memperhatikan hal-hal produksi dengan baik dan benar, maka pencemaran air akan terjadi terus-menerus dan dapat membuat dampak yang serius untuk keberlangsungan hidup makhluk di Bumi. Oleh karena itu, perusahaan semestinya dapat lebih memperdulikan dan lebih memperhatikan pengolahan limbah industri agar tidak terjadi hal-hal buruk yang tidak diinginkan. Salah satu cara yang dapat dilakukan oleh perusahaan adalah dengan menerapkan Sistem Manajemen Lingkungan atau ISO 14001. ISO 14001 adalah sebuah sertifikasi international untuk Sistem Manajemen Lingkungan SML terkait pengelolaan lingkungan yang disusun untuk membantu organisasi atau perusahaan untuk meminimalisir dampak negatif aktivitas perusahaan terhadap lingkungan. Perusahaan yang ingin menerapkan ISO 14001 dapat melakukan konsultasi standar sertifikasi ISO 14001 di Prima Nusa Gemilang PNG Consulting. PNG Consulting dapat melakukan konsultasi dan pelatihan secara sitematis dengan didukung oleh konsultan dan trainer yang berkompeten di bidangnya. Rekan juga dapat mengunjungi website PNG Consulting di laman
- Dalam peringatan hari sungai 27 Juli 2021, Badan Pusat Statistik BPS mencatat setidaknya 46 persen sungai di Indonesia berada dalam kondisi tercemar berat. Di Jakarta sendiri, National Geographic Maret, 2020 mencatat bahwa dari 57 persen sampah yang ada, 8,2 persennya merupakan limbah mengancam biota yang hidup di sepanjang aliran sungai, limbah yang mencemari sungai juga berbahaya bagi kesehatan. Mulai dari penyakit kulit, hingga potensi penyakit kanker, jika air yang tercemar dikonsumsi. Peduli akan lingkungan dan kesehatan, tim peneliti dari Universitas Pertamina terdorong untuk mencari inovasi mengatasinya. Baca juga 5 Sekolah Termahal di Indonesia, Intip Biaya Sekolah yang Harus Dibayar Tim peneliti yang diketuai oleh Nona Merry Merpati Mitan dan beranggotakan dosen serta mahasiswa dari Prodi Kimia, Teknik Kimia, Teknik Lingkungan dan Teknik Mesin, mengembangkan purwarupa pengolah limbah tekstil khususnya yang digunakan dalam industri batik skala rumah tahun 2019, tim peneliti berkesempatan mengunjungi kawasan industri batik skala rumah tangga di Kota Tasikmalaya. Pada kesempatan itu, tim berkesempatan mewawancarai beberapa pengrajin batik. Mereka mengatakan adanya kebutuhan akan pengolah limbah cair batik agar tetap dapat menjaga kualitas air di perairan. Atas dasar itulah, dikembangkan purwarupa pengolah limbah cair batik. Pengolah limbah cair batik yang digagas Merry dan tim, menggunakan teknik penyerapan dan koagulasi. Pengolah limbah ini merupakan teknologi tepat guna yang mudah digunakan oleh masyarakat pengrajin batik dan dapat menurunkan kadar kekeruhan air limbah. Baca juga 10 Pekerjaan yang Bakal Naik Daun di Indonesia 5 Tahun Mendatang
Pencemaran yang terjadi di sungai ini telah melampaui batas maksimal pada daya tampung sungainya. Karena kondisi sungai yang sangat memprihatinkan seperti inilah yang akan menjadi tugas berat bagi masyarakat untuk memperbaiki dan memulihkan keadaan air pada sungai Citarum ini agar menjadi seperti sedia kala. Nyatanya, pencemaran yang diakibatkan oleh industri ini merupakan penyebab dari pencemaran yang mudah untuk diawasi karena kontribusi oleh industri sekitar ini memerlukan izin, sehingga sebenarnya dapat dicegah dan diawasi agar para pemiliki industri dapat mengelola terlebih dahulu sisa dari perindustriannya sampai menjadi aman jika di alirkan pada sungai. Hanya sekitar 20% industri di daerah aliran sungai Citarum yang mengelola limbahnya dengan baik, selebihnya langsung membuang sisa limbah mereka tanpa diolah terlebih dahulu dan langsung membuangnya ke sungai Citarum sehingga menyebabkan pencemaran ini. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Pencemaran Air Sungai Akibat Limbah yang Tercampur oleh Bahan Berbahayadan Beracun B3Fifi Chaerani20160520079 Sungai memilki banyak manfaat bagi kehidupan manusia seperti contohnya untukkeperluan rumah tangga, mencuci, mandi serta keperluan lainnya. Kemudian jugaterdapat makhluk hidup lainnya yang hidup di dalam sungai yang dapat di konsumsisebagai memenuhi gizi bagi manusia. Tetapi kini air sungai sudah tidak begitu jernih,kebanyakan air sungai sekarang berwarna coklat bahkan ada yang sudah sampai berwarnahitam. Pencemaran air sungai ini diakibatkan oleh beberapa penyebab contohnyapencemaran yang berasal dari limbah rumah tangga yakni air bekas mencuci piringataupun air bekas mandi serta sisa makanan yang kita konsumsi setiap hari yang mengalirlangsung ke sungai. Kemudian disebabkan oleh limbah industri yang tidak ditanganisecara baik oleh pemiliknya yang membuang sisa-sisa industrinya langsung ke sungaipadahal kegiatan industri ini menjadi salah satu dampak yang membuat perubahan warnaair sunga menjadi keruh bahkan hitam karena cairan industri yang mengandung minyakbahkan kandungan ini dapat membahayakan kehidupan ikan di sungai. Selanjutnya yangdisebabkan oleh limbah pertanian pada saat musim hama, penggunaan beberapa jenis zatyang berlebihan untuk melindungi tanaman-tanaman petani dari para hama dapatmenyebabkan pencemaran pada air yang jika limbah dari pertanian itu tidak diolah dansecara langsung dibuang ke aliran sungai dapat menyebabkan pencemaran pada air sungaitersebut. Ada juga pencemaran yang disebabkan oleh pemukiman di pinggir sungai,warga yang tinggal di tepi sungai membuang sampah serta apa saja langsung ke aliransungai yang membuat sungai menjadi penuh dengan sampah yang kemudian membuatsungai menjadi pendangkalan lalu menyebabkan banjir pada musim hujan, banjir tersebutmembawa bakteri-bakteri yang dapat menimbulkan berbagai penyakit. Dan kemudianyang terakhir adalah pencemaran air sungai yang disebabkan oleh erupsi gunung merapiyakni karena material erupsi seperti batu, kerikil dan pasir yang biasanya terbawa kealiran air hujan ketika musim penghujan ke aliran sungai yang dekat dengan gunung,material ini dapat menimbulkan banjir bandang yang airnya berlumpur dan juga sangatkeruh. Dampak dari pencemaran air sungai sangat berpengaruh besar bagi kehidupan kitasebagai manusia yakni akan terjadinya banjir air sungai, timbulnya bermacam-macampenyakit, sungai juga menjadi kumuh, kita akan kekurangan air bersih, serta akanmembahayakan kehidupan ikan yang hidup di sungai. Tetapi kita juga memiliki cara agarmengatasi pencemaran sungai tersebut seperti misalnya kita memberikan pendidikankepada masyarakat untuk selalu melindungi dan menjaga kebersihan sungai, mengelolalimbah secara baik agar tidak langsung dialirkan ke sungai, tidak membuat bangunan dipinggir sungai, kita juga harus menanam pohon di pinggir sungai agar tidak terjadi erosisungai, kita juga harus membuat aturan tentang pelarangan membuang sampah danlimbah secara langsung ke sungai, serta yang paling penting adalah kesadaran dari dalamdiri kita sendiri agar terus menjaga dan melindungi sungai agar tidak tercemar dan jugapemerintah harus bertindak secara tegas kepada masyarakat yang membuang sampahsecara sembarangan ke sungai dan pemilik industri yang tidak mengelola limbanya secarabaik sehingga mengakibatkan pencemaran pada air sungai. Peraturan Pemerintah Nomor 101 tahun 2014 tentang pengelolaan Limbah BahanBerbahaya dan Beracun mendefinisikan Bahan Berbahaya dan Beracun B3 sebagai zat,energi, dan komponen lain yang karena sifat, konsentrasi, atau jumlahnya, baik secaralangsung maupun tidak langsung, dapat mencemarkan atau merusak lingkungan juga dapat membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, serta kelangsungan hidupmanusia dan makhluk hidup lainnya. Limbah B3 ini bisa menimbulkan dampak yang negatif dan akumulatif, kadarnya jugaakan semakin meningkat. Beberapa pihak yang belum menyadari jika limbah yang telahdihasilkan yakni adalah limbah B3 sehingga penanggulangan limbah B3 ini hanyterpusatkan pada sektor industri. Sungai Citarum adalah salah satu sungai terpanjang dan terbesar di Provinsi JawaBarat serta menjadi salah satu sungai yang tingkat ketercemarannya tertinggi di dunia dansangat mempengaruhi kehidupan penduduknya untuk memenuhi kebutuhan rumah tanggabahkan untuk lahan pertanian. Kini telah berdiri sekiranya 500 pabrik di sekitar SungaiCitarum yang limbahnya secara langsung mengalir ke Sungai Citarum tanpa pengawasandari pihak yang berwenang. Di Sungai Citarum banyak pula ditemukan bahan-bahankimia berbahaya dan beracun seperti contohnya ditemukan sejumlah logam berat. SungaiCitarum adalah salah sungai yang termasuk di dalam tiga waduk kaskade yang mempunyai masalah terhadap aliran air sungai yang tercemari oleh bahan berbahaya danberacun. Penyebab utamanya yakni dari aktivitas industri dan domestik. Sungai Citarum ini menjadi salah satu sungai yang paling tercemar di dunia. Kinisungai Citarum telah menjadi tempat yang membahayakan bagi masyarakat sekitarnyakarena air yang mengalir di sungainya telah tercemar oleh limbah yang beracun danberbahaya. Penyebab utama dari pencemaran pada sungai Citarum ini yakni berasal darilimbah industri dengan lebih dari industri besar yang tidak mengelola limbahnyadengan baik yang langsung dialirkan ke sungai Citarum ini. Pencemaran yang terjadi di sungai ini telah melampaui batas maksimal pada dayatampung sungainya. Karena kondisi sungaiyang sangat memprihatinkan seperti inilahyang akan menjadi tugas berat bagi masyarakat untuk memperbaikin dan memulihkankeadaan air pada sungai Citarum ini agar menjadi seperti sedia kala. Nyatanya,pencemaran yang diakibatkan oleh industri ini merupakan penyebab dari pencemaranyang mudah untuk diawasi karena kontribusi oleh industri sekitar ini memerlukan izin,sehingga sebenarnya dapat dicegah dan diawasi agar para pemiliki industri dapatmengelola terlebih dahulu sisa dari perindustriannya sampai menjadi aman jika di alirkanpada sungai. Hanya sekitar 20% industri di daerah aliran sungai Citarum yang mengelolalimbahnya dengan baik, selebihnya langsung membuang sisa limbah mereka tanpa diolahterlebih dahulu dan langsung membuangnya ke sungai Citarum sehingga menyebabkanpencemaran ini. Beberapa dari dampak pembuangan limbah berbahaya ini sangat jelas akan merugikanbagi masyarakat yang tinggal di daerah sungai, mereka akan mencium bau yang tidakenak hingga bedampak pada kualitas pada sektor pertanian yang mengairi lahannya darialiran sungai ini karen lahan pertanian di sekitar sungai ini menggunakan air dari anaksungai Citarum secara langsung. Masyarakat juga berpotensi terserang penyakit kulit danpenyakit pada saluran pernapasan karena terhirup zat dari bahan beracun yang terkandungdalam sungai yang telah tercemari itu. Tahun 2016 lalu sebuah organisasi independent yang bergerak dalam aksi lingkunganmengatakan bahwa dampak kerugian ekonomi akibat dari sungai Citarum yang tercemarselama beberapa tahun mendekati total economic valuation yakni sebesar atau kurang lebih 11,4 triliuin. Akibat dari pencemaran ini wargasekitar berpendapat bahwa turunnya kualitas air sehingga para warga membeli air untuk di konsumsi. Dapat dilihat dari kerugian ekonomi yang diakibat dari pencemaran sungaiCitarum ini karena kurangnya pengawasan dari para penegak hukum dan juga kurangefektifnya pemerintah Indonesia dalam pencegahan terhadap pencemaran bahan kimiayang berbahaya dan beracun dari industri ke dalam lingkungan masyarakat. Dan jugadapat dilihat bahwa masih banyaknya industri yang tidak bertanggung jawab terhadaplimbah yang dihasilkannya. Aktivitas yang diakibat oleh pabrik-pabrik yang berdiri di sekitaran Sungai telahmenjadi buah simalakama bagi masyarakat sekitar. Sebab banyaknya industri yang tidakmengelola limbahnya dengan baik dan benar sedangkan masyrakat menggunakan airsungai untuk kebutuhan rumah tangga, irigasi, dan peternakan yang jika air sungaiterkontaminasi zat beracun akan sangat fatal bagi penggunanya. Seharusnya pemilikpabrik mampu mengelola limbah yang dihasilkan oleh industri yang dimilikinya sertapemerintah seharusnya dapat memberikan sanksi terhadap industri yang tidak mengelolalimbahnya dengan baik. Dalam menangani kasus ini sangat dibutuhkan peran dari pemerintah untuk mencegahterjadinya pencemaran pada air sungai lagi. Ada pula beberapa tahapan yang harusdiperbaiki oleh pemerintah agar menstabilkan tata kelola pada limbah perindustrian yakniyang pertama pemerintah harus melakukan audit lingkunga secara menyeluruh terhadapaliran sungai Citarum guna mengetahui sumber apa saja yang menjadi penyebabtercemarnya air sungai tersebut, dan juga kewajiban dari pemerintah pusat, provinsi sertapemerintah kabupaten/kota yang sepenuhnya belum dijalankan. Tetapi peran dari masyarakat sendiri sangat amat dibutuhkan untuk menegur secaralangsung para pelaku industri yang secara langsung membuang limbah industrinya kealiran sungai tanpa mengelolanya terlebih dahulu agar tidak membuang limbahnya secarasembarangan karena dapat membahayakan masyarakat sekitar dan juga hewan hidup didalam sungai tersebut. Pada Agustus tahun 2018 lalu, Polres Karawang dan Komando Distrik MiliterKarawang menutup saluran bagi limbah Usaha Dagang miliki Arka Sinar Karawangkarena perusahaan tersebut menggunakan oli bekas dan membuang limbahnya ke SungaiCitarum. Para aparat mengecor pipa pembuangan yang dibuat oleh pemilik perusahaanyang mengalir langsung ke arah Sungai Citarum untuk membuang limbah dari sisaperusahaan tersebut. Kapolres Karawang berharap setelah para aparat menutup saluran tersebut, pihak dari perusahaan Arka Sina Karawang tidak lagi membuang limbahnya keSungai Citarum, hal itu menjadi peringatan dari Kapolres Karawang. Pipa tersebutdipasang secara diam-diam oleh pihak perusahaan melalui dalam tanah yang secaralangsung mengalir ke Sungai Citarum tetapi kejahatan lingkungan tersebut diketahui olehwarga sekitar karena warga mencium bau tidak sedap dari arah belakang pabrik, tidakhanya itu beberapa warga ada yang terserang penyakit kulit karena dampak daritercemarnya air sungai ini. Sejak beberapa tahun belaknagan para pemerintah Provinsi Jawa Barat telah banyakmelakukan upaya untuk memulihkan Sungai Citarum. Di tahun 200-2003 pemerintahmembuat program “Citarum Bergetar” yang memiliki fokus pada pengendalianpencemaran. Kemudian pada tahun 2013 pemerintah membuat program kembali bernama“Citarum Bestari” yang berfokus pada air Citarum layak minum. Tetapi program tersebutgagal dilaksanakan. Kemudian kini adapula program baru yang dibuat pemerintah sejaktahun 2018, program tersebut bernama “Citarum Harum”. Pada program ini cukupbanyak antusian masyarakat yang ingin membantu. Walaupun belum ada data yangmemperlihatkan bahwa tingkat pencemaran Sungai Citarum berkurang setidaknyabeberapa bagian sungai sudah dapat digunakan untuk beberapa kegiatan. Pada program Citarum Harum ini para aparat negara bekerjasama dengan masyarkatsetempat untuk menanam 125 juta pohon di sekitaran Sungai Citarum. Hingga kini telahmencapai 1,4 juta pohon yang telah ditanam di sekitaran Sungai Citarum. Adapulakendala dari program ini, salah satunya terkendala koordinasi karena program ini banyakmelibatkan kementrian dan lembaga sehingga Gubernur Provinsi Jawa Barat membentukkantor bagi Satgas Citarum dibeberapa tempat agar semua pihak dapat berkoordinasi satusama lain dengan baik. Daftar PustakaBukit, N. T., & Yusuf, I. A. 2002. Beban pencemaran limbah industri dan status kualitas air sungai Citarum. Jurnal Teknologi Lingkungan, 32, E. 2010. Evaluasi Kemampuan Pulih Diri Oksigen Terlarut Air Sungai Citarum Hulu. Jurnal Limnotek, 171, D., Roosmini, D., Pradono, P., & Sabar, A. 2013. Diferensiasi Sumber Pencemar Sungai Menggunakan Pendekatan Metode Indeks Pencemaran IPStudi Kasus Hulu DAS Citarum. RISET Geologi dan Pertambangan, 231, Y. 2012. Distribusi kandungan logam berat Pb dan Cd pada kolom air dan sedimen daerah aliran Sungai Citarum Hulu. Jurnal Perikanan Kelautan, 33.Salim, H. 2002. Beban Pencemaran Limbah Domestik dan Pertanian di DAS Citarum Teknologi Lingkungan, 32, N. 2002. Pengelolaan DAS Citarum berkelanjutan. Jurnal Teknologi Lingkungan, 32, 82-91. ResearchGate has not been able to resolve any citations for this has not been able to resolve any references for this publication.
Sungai sudah menjadi bagian penting dari kehidupan manusia. Bahkan peradaban manusia zaman dahulu dimulai dari daerah yang berada dekat dengan aliran sungai. Sejak zaman dahulu air sungai banyak dimanfaatkan oleh manusia untuk berbagai macam keperluan, seperti untuk mencuci, mandi atau pun sebagai sanitasi. Di dalam sungai juga terdapat bermacam- macam ikan yang bisa dikonsumsi dan dapat memenuhi gizi yang dibutuhkan tetapi beberapa tahun belakangan ini air sungai sudah tak jernih lagi. Tak hanya keruh dan berwarna coklat bahkan hitam, air sungai juga kerap kali berbau tak sedap. Berubahnya warna dan bau air sungai karena masuknya polutan atau zat- zat kimia itulah yang disebut dengan pencemaran air sungai baca Ciri Ciri Pencemaran Air. Tak sedikit limbah industri yang dibuang di sungai. Masyarakat yang tak memiliki kesadaran menjaga kelestarian lingkungan juga sering membuang sampah di sungai. Sungai sudah menjadi tempat sampah sungai sudah tidak bisa digunakan untuk berbagai keperluan lagi karena kandungan airnya sudah tidak sehat lagi. Tercemarnya air sungai banyak yang disebabkan oleh kebiasaan buruk dan kelalaian manusia. Berikut ini adalah penjelasan dari beberapa penyebab pencemaran rumah tanggaLimbah rumah tangga yang dimaksud di sini tidak hanya limbah yang dihasilkan oleh aktivitas warga di rumah, melainkan juga termasuk limbah rumah makan, kantor,pasar, pertokoan atau pun rumah sakit. Hal tersebut sesuai dengan bunyi Pasal 1 pada Bab 1 dari Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 173/Menkes/Per/VIII/ rumah tangga tersebut dapat berupa sisa konsumsi makanan sehari- hari, air bekas mencuci pakaian, air bekas mandi dan air bekas sanitasi baca Polusi Air. Semua limbah itu dialirkan oleh pipa- pipa dan berakhir di sungai. Pencemaran sungai tersebut akan ditandai dengan tingginya mikroba berbahaya yang terkandung dalam air sungai baca Jenis Jenis Air. Bertambahnya jumlah penduduk di Indonesia juga akan mempengaruhi banyaknya limbah yang dihasilkan. Semakin banyak limbah rumah tangga yang mengalir menuju sungai maka air sungai akan semakin industriBerkembangnya industri berbanding lurus dengan meningkatnya limbah yang dihasilkan oleh proses produksi pada suatu industri. Permasalahannya, limbah industri di Indonesia tidak ditangani dengan baik. Masih banyak industri- industri yang nakal dan tidak mengelola limbahya dengan baik. Limbah industri dibuang begitu saja di aliran air sungai. Padahal tak sedikit dari limbah industri yang mengandung senyawa- senyawa senyawa berbahaya sisa dari kegiatan industri akan bercampur dengan air sungai dan menyebabkan pencemaran sungai. Air sungai mengalami perubahan warna dan menibulkan bau menyengat. Salah satu contoh limbah industri adalah cairan yang mengandung minyak. Minyak tidak akan bisa akan larut ke dalam air baca Sifat Sifat Air. Keberdaan minyak juga akan mengancam kehidupan ikan dan biota air pertanianKetika sedang musim hama, para petani biasa menggunakan insektisida untuk melindungi tanaman- tanaman komoditi pertanian. Penggunaan beberapa jenis insektisida seperti dichloro diphenil trichonetan DDT yang berlebihan dapat menyebabkan pencemaran air. Jika limbah pertanian tersebut tidak diolah dan langsung dibuang ke sungai maka akan menyebabkan pencemaran sungai. Air sungai menjadi kekurangan oksigen dan pada akhirnya akan mempengarui ekosistem di pinggir sungai Banyak warga yang kesulitan memperoleh lahan pemukiman di beberapa kota, khususnya kota- kota besar seperti DKI Jakarta yang menjadi tujuan urbanisasi. Warga- warga yang tak punya tempat tinggal tersebut akhirnya membuat rumah semi permanen di berbagai macam tempat yang salah satunya adalah lahan tepi sungai. Lahan di sepajang sungai yang berada di kota- kota padat penduduk telah berubah menjadi pemukiman yang mendiami pemukiman kumuh biasanya memiliki kebiasaan buruk yakni membuang apa saja yang tidak bermanfaat ke dalam sungai. Rumah mereka tepat di tepi sungai sehingga limbah apa saja yang mereka hasilkan akan langsung dibuang ke menjadi penuh dengan sampah dan kemudian mengalami pendangkalan. Jika sudah demikian, sungai dangkal yang tercemar akan mengakibatkan banjir ketika musim penghujan. Banjir air sungai tersebut membawa serta bakteri- bakteri berbahaya yang akhirnya menimbulkan berbagai macam gunung berapiMaterial erupsi berupa bongkahan batu, kerikil dan pasir biasanya akan terbawa oleh aliran sungai di sekitar gunung ketika terjadi hujan. Material- material hasil erupsi gunung berapi dapat menyebabkan banjir bandang yang mana bisa dilihat airnya sangat keruh dan berlumpur. Batuan hasil erupsi juga berpengaruh pada kecepatan aliran sungai dan mengurangi kedalaman karena erupsi gunung berapi ini ditandai dengan keruhnya air sungai sehingga sinar matahari tidak bisa menembus dasar sungai. Padahal sinar matahari tersebut dibutuhkan oleh ekosistem air sungai baca juga Jenis Jenis Ekosistem. Lumut- lumut di dasarkan sungai tidak akan tumbuh jika tidak ada sinar matahari. Padahal lumut- lumut itu berfungsi sebagai pembersih sungai yang alami. Jika tidak ada tumbuhan lumut, maka air sungai akan sangat mudah kotor dan tercemar baca Ciri-Ciri Air yang Tercemar.Dampak pencemaran air sungai sangat besar bagi kehidupan manusia silahkan baca Dampak Polusi Air. Bahkan keseimbangan ekosistem sungai juga akan terganggu. Dampak lain dari pencemaran air sungai yaitu Terjadinya banjir air berbagai penyakit dari mikroba menjadi kumuh & tidak sedap ketersediaan air sungai kekurangan oksigen dan membahayakan kehidupan ikan- ikan di kimia di dalam air sungai menjadi lebih tanaman menjadi mengetahui penyebab dan dampak pencemaran air sungai, kita pasti akan bertanya- tanya bagaimana cara mengatasi pencemaran sungai?’ Ada banyak cara untuk mengatasi pencemaran sungai. Namun yang paling penting adalah kesadaran kita untuk melakukan kegiatan- kegiatan dalam rangka mengatasi dampak pencemaran sungai tersebut. Berikut adalah beberapa cara untuk mengatasi pencemaran pendidikan kepada masyarakat tentang arti penting sungai dan cara melindungi kebersihan kesadaran masyarakat untuk merawat sungai- sungai di sekitar membuang sampah dan limbah apa pun di limbah dengan baik sehingga tidak berbahaya ketika dibuang ke kelestarian hutan di sekitar sungai baca juga Cara Melestarikan Hutan.Tidak membuat bangunan di tepi pohon di lahan tepi sungai agar tidak terjadi erosi sungai baca Akibat Erosi SungaiMerehabilitasi sungai yang tercemar dengan cara membersihkan sungai dari sampah secara teknik bioremediasi untuk menetralkan limbah cair di aturan yang jelas tentang pelarangan membuang sampah dan limbah di sungai, serta menindak tegas para pelanggar aturan tersebut.
Pembuangan limbah pabrik di sungai merupakan sebuah masalah lingkungan yang sangat serius. Banyak pabrik yang tidak memperhatikan dampak yang ditimbulkan oleh limbah yang mereka hasilkan. Akibatnya, sungai-sungai di sekitar pabrik menjadi tercemar dan berdampak buruk bagi kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya. Banyak pabrik yang membuang limbahnya ke sungai karena kurangnya pengawasan dari pihak berwenang. Selain itu, biaya untuk membuang limbah ke tempat pembuangan akhir yang aman juga cukup mahal, sehingga pabrik memilih untuk membuangnya ke sungai untuk menghemat biaya. Beberapa pabrik juga mengabaikan peraturan yang telah ditetapkan dan membuang limbah mereka secara ilegal. Mereka tidak peduli dengan dampak yang ditimbulkan dan hanya memikirkan keuntungan jangka pendek. Bahkan, ada beberapa pabrik yang sengaja membuang limbah berbahaya ke sungai untuk menghindari biaya pengolahan limbah yang lebih mahal. Dampak Pembuangan Limbah Pabrik di Sungai Pembuangan limbah pabrik di sungai memiliki dampak yang sangat luas dan berbahaya bagi lingkungan dan makhluk hidup. Dampak yang paling terlihat adalah penurunan kualitas air sungai. Limbah yang dibuang ke sungai mengandung bahan kimia berbahaya dan zat-zat beracun yang dapat membunuh makhluk hidup di dalamnya. Dampak selanjutnya adalah kerusakan ekosistem sungai. Limbah yang terbuang ke sungai dapat mengganggu keseimbangan ekosistem dan mengacaukan rantai makanan di dalamnya. Makhluk hidup yang hidup di dalam sungai dan mengonsumsi zat beracun dapat meninggal atau terkena penyakit berbahaya. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah dampak jangka panjang dari pembuangan limbah pabrik di sungai. Limbah yang terbuang ke sungai dapat mencemari tanah dan air tanah di sekitarnya. Hal ini dapat berdampak buruk pada kesehatan manusia dan hewan yang mengonsumsi tanaman yang tumbuh di sekitar sungai. Upaya Penanggulangan Pembuangan Limbah Pabrik di Sungai Untuk mengatasi masalah pembuangan limbah pabrik di sungai, diperlukan upaya dari semua pihak. Pabrik harus memperhatikan dampak dari limbah yang mereka hasilkan dan memilih untuk membuangnya ke tempat pembuangan akhir yang aman. Pihak berwenang juga harus melakukan pengawasan yang ketat terhadap pabrik-pabrik yang membuang limbahnya ke sungai. Mereka harus memberikan sanksi kepada pabrik yang melanggar peraturan dan memastikan bahwa limbah dibuang ke tempat yang aman. Masyarakat juga harus berperan aktif dalam mengatasi masalah ini. Mereka harus memperhatikan lingkungan sekitarnya dan melaporkan kepada pihak berwenang jika ada pabrik yang membuang limbahnya ke sungai. Selain itu, masyarakat juga harus memperhatikan cara penggunaan air dan mengurangi penggunaan bahan kimia yang berbahaya bagi lingkungan. Navigasi pos Indonesian language is known for its unique and diverse alphabets, including huruf vokal e pepet. This alphabet is one of… Al Maidah ayat 8 adalah salah satu ayat dalam surat Al Maidah yang menjadi referensi bagi umat Muslim dalam menjalankan…
limbah industri dapat mencemari sungai karena banyak mengandung